PROGRAM
KESEHATAN YANG TERKAIT DALAM MENINGKATKAN STATIS KESEHATAN IBU DAN ANAK
Dalam
pelayanan kesehatan reproduksi , program kesehatan ibu dan anak lebih di tujukan
kepada upaya pergerakan pihak penerima layanan ( demam dan side) melalui
pemberdayaan setiap keluarga dalam peningkatan pengetahuan sikap dan prilaku
sehat dalam reproduksi , yang pada balitanya akan mempercepat penurunan tingkat
kematian ibu dan bayi. Pelayanan terutama di tujukan kepada kelompok rentan dan
tidak terjangkau , kurang gizi , kehamilan dengan sanitasi maupun fasilitasi
kesehatan yang kurang memadai , sasaran pelayanan kita adalah mencakup remaja
sebelum menikah (catin) ,pasangan sebelum hamil ,
pelayanan selama hamil , waktu melahirkan dan sesudah melahirkan , termasuk
pelayanan kontrasepsi dan kesehatan reproduksi (BKKBN, 2006).
PELAYANAN
KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan
reproduksi di defenisikan sebagai keadaan sejahtera fisik , mental dan social
secara utuh , yang tidak semata-mata bebas dari penyakit dan kecacatan dan semua hal yang
berkaitan dengan system reproduksi , serta fungsi dan prosesnya (UNFPA,2001).
Kesehatan reproduksi adalah kemampuan sesorang
untuk dapat memanfaatkan alat reproduksi dengan mengukur kesuburannya dapat
menjalani kehamilannya dan persalinan serta aman mendapatkan bayi tanpa resiko
apa pun ( well health mother baby ) dan
selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal (Manuaba ,1999).
Ruang
lingkup kesehatan reproduksi sebenarnya sangat luas , sesuai dengan defenisi
yang tertera di atas , karena mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak
lahir hingga mati. Dalam uraian tentang ruang lingkup kesehatan reproduksi yang lebih
rinci di gunakan pendekatan siklus haid ( life cycle appooach) , sehingga di
peroleh komponen pelayanan yang nyata dan dapat di laksanakan .
Untuk
kepentingan Indonesia saat ini , secara nasional telah di sepakati ada empat
komponen proritas kesehatan reproduksi , yaitu :
1.
Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2.
Keluarga berencana
3.
Kesehatan reproduksi remaja
4.
Pencegahan dan penanganan penyakit menular seksual, termasuk
HIV/AIDS
Pelayanan
yang mencakup empat komponen prioritas di atas di sebut pelayanan kesehatan
reproduksi esensial (PKRE). Jika PKRE di tambah dengan pelayanan
kesehatan reproduksi bagi usia lanjut maka pelayanan yang di berikan di sebut
pelayanan kesehatan reproduksi komprenhensif (PKRK).
Karena terdiri atas beberapa
komponen,maka pelayanan kesehatan reproduksi diupayakan agar dapat diberikan
secara terpadu,berkualitas dan memperhatikan hak reproduksi perorangan. Ini berarti bahwa pelayanan
kesehatan reproduksi bukanlah suatu pelayanan yang baru mampu sendiri,tetapi
merupakan kombinasi berbagai pelayanan secara terpadu dan berkualitas termasuk dalam aspek
komunikasi,informasi dan edukasi (KIE).
A.PELAYANAN
KESEHATAN REPRODUKSI PADA PUS (pasangan Usia Subur)
Pasangan
Usia subur adalah pasangan yang sudah menikah,pasangan suami istri dimana
kedua-duanya masih hidup dengan batas umur 15-49 tahun.(www.Google.com).
Pasangan
usia subur (Pus) adalah pasangan suami istri berumur 15-49 tahun dari secara operasional termasuk pula
pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan telah haid
atau istrinya berumur 50 tahun tetapi masih hamil (Hartono,2004).
1.Pelayanan
Kesehatan pada Catin.
Pelayanannya
berupa:
·
Pemeriksaan kesehatan kedua catin, agar salah satu/kedua
catin tersebut menderita penyakit dapat diketahui sebelumnya.
·
Apabila ternyata sakit agar segera berobat,sehingga
pada saat pernikahan kedua catin benar-benar dalam keadaan sehat.
·
Penjelasan tentang kesehatan dalam perkawinan, terutama yang berkaitan
dengan kehamilan, persalinan, masa nifas dan KB. Misalnya anemia pada waktu
hamil yang berdampak pada ibu dan bayinya.
·
Pemberiaan imunisasi TT pada catin perempuan untuk mencegah
tetanus pada bayi yang akan dilahirkannya.
JADWAL PEMBERIAN IMUNISAI PADA WUS,IBU HAMIL DAN
PADA CALON PENGANTIN WANITA
Vaksinasi
|
Pemberian imunisasi
|
Selang
waktu pemberian minimal
|
Masa perlindungan
|
Dosis
|
TT WUS,
BUMIL,
Catin
|
T1
|
|
|
0,5 cc
|
T2
|
4 minggu setelah T1
|
3 tahun
|
0,5 cc
|
|
T3
|
6 bulan setelah T2
|
5 tahun
|
0,5 cc
|
|
T4
|
1 tahun setelah T3
|
10 tahun
|
0,5 cc
|
|
T5
|
1 tahun setelah t4
|
Seumur hidup
|
0,5 cc
|
2.Pelayanan Keluarga Berencana
Sebagai komponen kesehatan reproduksi, pelayanan keluarga
berencana (KB) diarahkan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan KB
bertujuan menunda, menjarangkan, atau membatasi kehamilan
bila jumlah anak sudah cukup.
Kehamilan yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan
saat yang tepat, akan lebih menjamin keselamatan ibu dan bayi yang
dikandungnya. Dengan
demikian pelayanan KB sangat berguna dalam pengaturan kehamilan dan pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak tepat waktu.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebagai berikut;
1. prioritaskan pelayanan
KB diberikan terutama kepada pasangan
usia subur yang istrinya mempunyai keadaan “4 terlalu” yaitu terlalu muda(<
dari 20 thn), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat jarak
kehamilan(< dari 2 thn), dan terlalu tua
(> dari 35 thn).
2. Tanggung jawab dalam
kesetaraan ber-KB merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri. Sayanganya pada saat ini
hanya 1,1% suami yang beradaptasi aktif dalam ber –KB, padahal tersedia juga
alat/metode kontrasepsi untuk pria.
3. Setiap Metode
kontrasepsi mempunyai keuntungan dan kelemahan masing-masing.setiap klien
berhak untuk mendapatkan informasi
mengenai hal ini,sehingga dapat mempertrimbangkan metode yang paling
cocok bagi dirinya.
4. Pelaksana pelayanan KB wajib memberikan nasehat tentang metode yang paling cocok
sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada
klien akan lebih mudah menentukan pilihan.
5. Klien juga harus diberi
informasi
tentang kontraindikasi pemakaian berbagai metode kontrasepsi. Pelaksana pelayanan KB
perlu melakukan skrining atau penyaringan melalui pemeriksaan fisik terhadap
klien untuk memastikan bahwa tidak terdapat kontra indikasi dalam pemakaian
metode yang akan dipilih. Khusus untuk tindakan operatif diperlukan surat pernyataan
setuju (Informed concent) dari klien.
3.Penyakit kesehatan reproduksi tentang penyakit menular termasuk HIV/AIDS.
Penyakit menular
seksual (PMS) merupakan salah satu infeksi saluran reproduksi (ISR)
Yang ditularkan melalui hubungan kelamin. ISR adalah masuk dan
berkembang-biaknya kuman penyebab infeksi ke dalam saluran reproduksi, kuman penyebab infeksi
tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit.
Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki-laki, karena saluran reproduksi
perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. ISR pada perempuan juga
sering tidak diketahui karena gejalanya kurang jelas
dibandingan laki-laki.
Pada perempuan ISR dapat menyebabkan kehamilan
diluar kandungan, kemaluan, kanker leher rahim, kelainan pada janin/bayi
misalnya bayi berat lahir rendah (BBLR), infeksi bawaan sejak
lahir, bayi lahir mati dan bayi lahir belum cukup umur.
Diantara ISR, penyakit menular seksual (PMS)
merupakan penyakit infeksi yang sering ditemukan dan ditularkan melalui
hubungan kelamin. Termasuk didalam kelompok PMS adalah gonore, sifilis, ulkus molle, kondiloma akuminata, herpes genital dan HIV/AIDS.
Cara penularan PMS,termasuk HIV/AIDS dapat melalui :
1.
Hubungan seksual yang tidak terlindung, baik melalui vaginal, anal, maupun oral. Cara ini merupakan cara
penularan utama (lebih dari 90%).
2.
Penularan dari ibu ke janin selama kehamilan (HIV/AIDS)
herves, sifilis: pada persalinan, HIV/AIDS,gonore,klamidia: sasudah bayi lahir.
3.
Melalui transfuse darah, suntikan atau kontak
langsung dari cairan darah atau produk darah (sifilis dan HIV/AIDS)
Cara Pencegahan PMS :
1.Melakukan
hubungan seksual hanya dengan seorang pasangan yang setia.
2.Menggunakan
kondom ketika melakukan hubungan seksual.
3.Bila
terinfeksi PMS mencari pengobatan bersama pasangan seksual.
4.
Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS,misalnya borok pada alat
kelamin atau keluarnya duh (cairan nanah) dari tubuh.
B.PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI PADA WUS (wanita usia subur):
Pelayanan kesehatan reproduksi pada masa remaja
merupakan masa transisi
yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik,emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus
dan penting karena merupakan
periode pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut Masa
puberitas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.
Dalam
masa remaja
di perlukan pembinaan
kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk memberikan informasi dan
pengetahuan yang berhubungan dengan prilaku hidup sehat bagi keluarga , di
samping mengatasi masalah yang ada.
Perkembangan
pengetahuan yang di perlukan remaja meliputi :
- Perkembnagan fisik, kejiwaan dan
kematangan seksual remaja
Pengembangan pengetahuan tentang
perubahan yang terjadi secera fisik , kejiwaan dan kematangan seksual akan
memudahkan remaja untuk memahami serta mengatasi berbagai keadaan yang
membingungkannya. Informasi tentang haid dan mimpi basah , serta tentang alat
reproduksi remaja laki – laki dan perempuan
perlu di peroleh setiap remaja.
- Proses reproduksi yang
bertanggung jawab
- Pergaulan yang sehat antara
remaja laki – laki dan perempuan serta kewaspadaan terhadap
masalah remaja yang banyak di temukan . Remaja memerlukan informasi tersebut
agar selalu waspada dan berprilaku reproduksi sehat dalam bergaul dengan
lawan jenisnya.
- Persiapan pranikah
Informasi tentang hal ini di perlukan
agar calon pengantin lebih siap secara mental dan emosional dalam memasuki
kehidupan berkeluarga .
- Kehamilan dan persalinan , serta
cara pencegahannya
remaja perlu mendapat informasi tentang hal
ini sebagai persiapan bagi remaja pria
dan wanita dalam memasuki kehidupan berkeluarga di masa depan.
Pelayanan kesehatan reproduksi pada ibu hamil dan bersalin
1.pencatatan ibu hamil dalam kohort
ibu seawal mungkin
2.pemeriksaan kehamilan sesering
mungkin , dengan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu :
a.satu kali pada umur kehamilan 1 – 3
bulan ( triwulan 1 )
b.satu ali pada umur kehamilan 4 -6
bulan ( triwulan 2 )
c.dua kali pada umur kehamilan 7 – 9
bulan ( triwulan 3 )
d. datang kapan saja apabila ada gangguan , atau janin tidak bergerak dalam 12 jam
3.pemberian iformasi tentang
perkembangan kehamilan , nasehat tentang kesehatan kehamilan dan KB pasca
persalinan , yang meliputi :
a.perawatan diri
b.kebutuhan
makanan , tablet tambah darah c.penjelasan tentang
kehamilan
d.persiapan persalinan e.tanda - tanda bahaya dan upaya
pertolongannya f.KB pasca persalinan
4.pelayanan persalinan yang bersih
dan aman ( tenaga kesehatan)
5. bimbingan persiapan menyusui
dengan ASI eksklusif
6. pelayanan pasca persalinan termsuk
konseling dan pelayanan KB
3.PELAYANAN KESEHATAN DENGAN DETEKSI DINI KANKER SISTEM
REPRODUKSI
Kanker
system reproduksi meliputi kanker leher rahim , payudara , indung telur , rahim
, dan alat kelamin perempuan .
Ciri-ciri yang perlu di curigai
akan adanya kanker leher rahim :
1. Adanya cairan vagina
abnormal ( duh vagina )
2. Perdarahan di waktu haid
atau haid dengan perdarahan hebat
3. Perdarahan setelah
melakukan hubungan seksual
4. Paritas tinggi dan di atas
30 tahun
Pemeriksaan pap smear :
Cara termudah untuk mengetahui secara
dini kanker leher rahim adalah melalui pemeriksaan pap smear yaitu pemeriksaan
yang di lakukan dengan mengambil usapan sel dan lender leher rahim untuk
mengetahui apakah ada perubahan pada sel secara mikroskopis .
Untuk mengetahui secara dini kanker
leher rahim , di anjurkan kepada para wanita untuk melakukan pemeriksaan
papsmear secara teratur , paling tidak sekali setiap tahun :
ü pada umur berapapun pada
usia subur
ü telah berhubungan seks
lebih dari 1 tahun
ü ada atau tidak ada cairan
vagina yang mencurigakan
Teknik
pengambilan
cairan untuk
pap smear
bagian luar, dapat langsung dengan kaca objeknya . Memakai lidi kapas dan
selanjutnya di oleskan merata pada kaca objek. Memakai alat khusus dan selanjutnya di oleskan pada
kaca objek
liang senggama ,liang senggama di buka dengan
speculum cocor bebek sehingga mulut rahim tampak , kapas lidi atau alat khusus di pakai
mengambil cairan dan selanjutnya di oleskan pada kaca objek.
Setelah di oleskan pada kaca objek di keringkan, difiksasi
dengan alkohol dan dikirimkan ke dokter ahli patologi untuk dicat dan diperiksa
sebagaimana mestinya.
Pemeriksaan dengan cara IVA ( inspeksi
visual asam asetat)
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada
sarana kesehatan sederhana dengan menggunakan asam asetat 3-5% ,caranya yaitu :
masukkan spekulum kedalam vagina klien
buka porsio ibu dan ambil kapas yang telah dibasahi asam
asetat kemudian oleskan pada daerah porsio
warna porsio yang normal adalah merah jambu, apabila
terdapat bercak-bercak putih kemungkinan ada infeksi pada serviks ibu
Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker
payudara
Berikut adalah
cara sederhana untuk menentukan tumor payudara sedini mungkin. Cara ini dikenal
dengan istilah yang merupakan singkatan dari SADARI ( periksa payudara sendiri).
Pemeriksaan terdiri dari atas 7 langkah berikut:
memperhatikan payudara melalui kaca, sementara kedua
lengan lurus kebawah
memperhatikan payudara di depan kaca sementara kedua
lengan diangkat lurus ke atas. Perhatikan apakah ada tarikan pada permukaan kulit
memijat daerah sekitar puting dengan perlahan untuk
melihat apakah ada cairan abnormal yang keluar
berbaring dengan lengan kanan dibawah kepala sementara
punggung kanan diganjal dengan bantal kecil, kemudian seluruh permukaan
payudara kanan di raba dengan tiga pucuk jari tengah tangan kiri yang di
harapkan
ketiga jari
tersebut di gerakkan memutar dengan tekanan lembut tapi mantap, dimulai
dipinggir kemudian ke tengah (puting) dan kembali lagi dari pinggir dengan
mengikuti putaran jarum jam
melakukan hal yang sama untuk payudara kiri
memperhatikan secara khusus seperempat bagian payudara
sebelah luar atas, baik kanan maupun kiri. Bagian tersebut paling sering
mengandung tumor.
Pemeriksaan ini dianjurkan untuk di
lakukan secara teratur sekali sebulan setelah haid
C. PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA KLIMAKTERIUM/
MONOPAUSE
Klimakterium adalah keadaan wanita
dengan perubahan dari kehidupan reproduksi aktif menjadi reproduksi tidak
aktif, menstruasi mengalami perubahan tidak teratur dan terjadi penurunan
reproduksi esterogen ( manuaba et all ,2008) klimakteriummengacu pada periode
klehidupan seorang wanita saat ia berpindah dari tahap reproduktif ke tahap
tidak reproduktif , di sertai regresi fungsi ovarium .Klimakterium adalah suatu
masa di mulai pada akhir masa reproduksi dan berakhir pada awal masa senium (
usia lanjut ) , yaitu pada usia 45 -65 tahun.
Gejala menopause berupa :
·
gejala sindrom vasomotor , hot hushes mulai dari pipi
terasa panas dan merah menjalar ke leher , tengkuk ,dan dada bahkan seluruh
badan.Di samping gejala hot hushes yang terdapat dalam gejala sindrom vasomotor
juga ada gejala keringat malam serta gejala gangguan tidur.
·
Gejala psikkologi berupa merasa kurang menarik di depan
suami dan perasaan murung tanpa sebab , mudah tersinggung ,mudah marah , dll
·
Gejala fisik ,penurunan esterogen akan mempengaruhi semua
organ sehingga menimbulkan gejala klinis.
Pelayanan kesehatan yang dapat di
lakukan berupa :
v Memeberikan
penjelasan tentang perubahan – perubahan yang terjadi
v Memberikan
nasehat tentang nutrisi dan diet untuk kesehatan sendiri
v Menganjurkan
pengkonsumsian makanan vegetarian sehingga tidak mengganggu fungsi alat
pencernaan nya , orang tua memerlukan banyak serat dalam makanannya.
v Menghindari
perubahan kejiwaan dengan keharmonisan keluarga dan saling pengertian
v Kemungkinan
pemberian terapi hormonal dengan lebih dahulu berkonsultasi dengan dokter ahli.
v Melakukan
pemeriksaan deteksi dini penyakit seperti pap-smear,sadari , dll
Program Pelayanan Sehubungan Penyakit
Ginekologi dan Reproduksi
Dalam menghadapi
seorang wanita penderita ginekologik terutama pada pemeriksaan pertama kali
sangat di perlukan pengertian , menghilangkan rasa malu panderita , sebaiknya
anamnesis di ambil.
ü Riwayat penyakit
umum
Perlu di tanyakan apakah penderita
pernah menderita penyakit berat , atau penyakit tuberkulosis , penyakit jantung
, penyakit ginjal ,dan penyakit jiwa , riwayat operasi non-ginekologi perlu
juga di perhatikan.
ü Riwayat
obstetrik
Perlu di ketahui riwayat tiap- tiap
kehamilan sebelumnya apakah itu berakhir dengan keguguran , ataukah berakhir
dengan persalinan apakah persalinan nya normal.Infeksi nifas dan kuretase dapat
menjadi sumber infeksi panggul menahun dan kemandulan.
ü Riwayat
ginekologi
Riwayat penyakit kelamin ginekologi serta
pengobatannya dapat memberi keterangan penting , terutama operasi yang pernah
di alami.
ü Pemeriksaan umum
, payudara , dan perut
Dari pemeriksaan umum sering di dapat
keterangan yang menuju ke arah tertentu dalam usaha membuat diagnosis
ü Inspeksi , perlu
di perhatikan bentuk , pembesaran / cekungan , pergerakan pernafasan , kondisi
kulit ( tebal ,mengkilat , keriput , luka perut akibat operasi,dll )
ü Palpasi ,
perkusi , dan auskultasi
ü Pemeriksaan
ginekologi berupa pemeriksaan genetalia ,eriksaan bimanual
ü Pemeriksaan
khusus berupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.
REFERENSI
-
PRAWIRAHARDJO.(2006)ILMU
KANDUNGAN,JAKARTA ,YBP,SP
-
MANUABA ,IB,G
(1998) ILMU KEBIDANAN ,PENYAKIT KANDUNGAN DAN KB UNTUK PENDIDIKAN BIDAN ,
JAKARTA ,EGC
-
MANUABA
,IBG(2002) MEMAHAMI KESEHATAN REPRODUKSI WANITA , JAKARTA ,ARCAN
-
ALISACREBBIE
(2005) KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI , JAKARTA ,EGC
-
BKKBN
(2006)PELATIHAN KETERAMPILAN KIP,KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI , JAKARTA ,BKKBN
-
KESEHATAN
REPRODUKSI UNTUK PETUGAS KESEHATAN (2001) , DEPKES RI