Sabtu, 02 Februari 2013

rencana evaluasi pendidikan kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas kedungmundu semarang tahun 2012


BAB I
Diagnosis Sosial

A.    Diagnosis sosial puskesmas
Puskesmas Kedungmundu terletak di Jl. Sambiroto RT . 1 RW .1 Kec Tembalang dengan luas wilayah kerja 14244890 Km2. Puskesmas Kedungmundu merupakan puskesmas induk yang melayani 7 kelurahan dan dibantu 4 Puskesmas pembantu yang keberadaannya di kelurahan Sendangguwo, sambiroto, sendangmulyo, mangunharjo. Jumlah penduduk tahun 2011 adalah 94.880 Jiwa dengan 25.509 Kepala keluarga. Jumlah penduduk masing-masing kelurahan dijelaskan pada table dibawah ini:
Tabel 1. Jumlah penduduk berdasarkan kelurahan

Kelurahan
Laki – laki
perempuan
Kedungmundu
4693
4745
Tandang
8931
288
Jangli
2767
2780
Sendangguwo
9327
8740
Sendangmulyo
13940
13795
Sambiroto
5180
4898
Mangunharjo
3087
3169
JUMLAH
47.925
46.955

Program puskesmas:
1.      Program promosi kesehatan
2.      Program kia/kb
3.      Program gizi
4.      Program kesehatan lingkungan
5.      Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
  1. Program pengobatan
                       
           
B.     Diagnosis sosial panti asuhan hamdan
Panti asuhan hamdan berlokasi di dukuh gendong RT.02.RW. 08 kelurahan sendang mulyo kecamatan tembalang semarang. Jumlah keseluruhan anak-anak panti tersebut  sejumlah 55 anak yang terdiri dari :
1.      Anak TK berjumlah 12 anak
2.      Anak SD berjumlah 25 anak
3.      Anak SMP berjumlah 11 anak
4.      Anak SMA berjumlah 7 anak
Anak-anak yang diasuh di panti asuhan hamdan, hidup cukup rukun dan cukup menjaga keakraban sesama warga panti sehingga mereka merasa nyaman tinggal di panti. Panti asuhan hamdan memiliki 8 kamar untuk anak-anak panti. Keterbatasan jumlah kamar membuat setiap kamar dihuni 4-5 anak. Kebanyakan dari anak panti masih kurang menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan tempat tinggal. Hal itu terlihat dari kebersihan diri yang rendah, kamar tidur yang berantakan, lantai tempat tinggal yang kotor, kamar mandi yang masih kotor dan tidak terawat, selain itu prilaku membuang sampah sembarangan masih kerap dilakukann anak-anak panti asuhan hamdan.











BAB II
Diagnosis Epidemiologi

A.    Permasalahan Kesehatan
Permasalahan kesehatan yang terdapat  di puskesmas dan panti asuhan hamdan, yaitu: penyakit ISPA, dermatitis, penyakit gigi, diare, hipertensi dan penyakit diabetes mellitus.
a.       Penyakit diare
Peyakit diare disebabkan oleh beberapa faktor seperti :
1.      Faktor perilaku : 
«  Perilaku jajan sembarangan, Mengkonsumsi jajanan merupakan hal yang lazim dilakukan terutama pada anak-anak. Jajan sembarangan dapat mengakibatkan sakit perut dan diare karena kehygienisan jajanan tersebut tidak dapat dipastikan, selain itu tingginya kandungan zat kimia dalam jajanan misal seperti makanan/minuman berwarna dapat mengakibatkan gangguan pada pencernaan yang dapat mengakibatkan diare
«  Perilaku tidak mencuci tangan sebelum makan, Perilaku mencuci tangan dapat mengurangi maupun menghilangkan kuman yang terdapat ditangan sehingga mengurangi kemungkinan terkena diare.
2.      Faktor lingkungan
«  Air yang kurang bersih, Air memiliki peranan penting dalam kehidupan. Penggunaan air yang bersih sebaiknya diterapkan dalam keseharian, misalnya penggunaan air bersih untuk memasak akan mencegah timbulnya penyakit diare.
«  Lingkungan yang kotor, Lingkungan juga berperan penting dalam terjadinya diare. Lingkungan yang kotor memungkinkan hidupnya kuman- kuman yang dapat melekat pada benda mati maupun benda hidup. Kuman- kuman tersebut dapat masuk kedalam tubuh saat kita melakukan aktifitas misalnya saat makan yang akhirnya dapat menyebabkan diare.
b.      Dermatitis
1.      Faktor perilaku
«  PHBS misalnya seperti personal hygiene yang rendah.
PHBS memiliki efek yang sangat penting terhadap derajat kesehatan. Prilaku hidup bersih dan sehat yang paling sederhana dapat dilakukan dengan penjagaan personal
2.      Faktor lingkungan, Air yang kurang bersih dapat memicu timbulnya penyakit dermatitis, misalnya mandi dengan air yang tidak bersih dapat menimbulkan gatal-gatal pada kulit.
c.       Penyakit ISPA
1.      Faktor perilaku
«  Jajan sembarangan, Konsumsi makanan berminyak seperti gorengan, konsumsi es berlebihan dapat menjadi faktor resiko timbulnya penyakit ISPA.
2.      Faktor lingkungan
«  Cuaca yang buruk (tidak menentu), Perubahan cuaca dapat mempengaruhi kondisi tubuh. Penyakit ISPA biasanya menyerang pada saat adanya pergantian cuaca misal dari yang panas ke cuaca hujan.
«  Ventilasi tempat tinggal yang kurang memadai, Kurangnya ventilasi akan mempersulit pertukaran udara dalam satu ruangan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu faktor risiko terkena ISPA.
«  Kepadatan hunian, Merupakan faktor yang signifikan terhadap risiko ISPA, jumlah anggota keluaraga yang lebih dari 10 dalam satu rumah lebih berisiko terkena ISPA. Sementara pemakaian satu kamar lebih dari satu orang juga memberikan risiko yang lebih besar untuk terkeserang penyakit ISPA.
d.      Penyakit gigi
1.      Faktor perilaku
«  Perilaku menggosok gigi yangg kurang, Kebiasaan menggosok gigi secara teratur dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit gigi dan mulut.
«  Konsumsi makanan manis, dingin maupun terlalu panas yang dapat merusak email gigi maupun menimbulkan caries.
2.      Faktor lingkungan
«  Banyaknya tempat yang menjual makanan manis, Ketersediaan tempat yang menjual makanan manis semakin memperbesar kemungkinan untuk mengkonsumsi makanan manis yang akhirnya menyebabkan penyakit gigi.
e.       Penyakit diabetes melitus
1.      Faktor perilaku
«  Konsumsi makanan manis, Tingginya asupan gula akan menyebabakan kadar gula dalam darah melonjak tinggi yang disebut penyakit diabetes.
«  Kurang tidur, Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme menjadi terganggu. Kurang tidur membuat proses memproses glukosa menurun secara drastis yang memungkinkan risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu peningkatan nafsu makan. Didorong rasa lapar penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang akhirnya membuat kadar gula darah naik.
«  Kurang olahraga, Kurang olahraga dapat mengakibatkan obesitas dan akhirnya mengakibatkan penyakit diabetes melitus.
«  Stress, Kondisi stress akan meningkatkan produksi hormon epineprine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktifitas.
«  Kecanduan rokok, Risiko terjadinya diabetes lebih besar pada perokok aktif.
«  Penggunaan pil kontrasepsi, Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kontrasepsi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah, kerja pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin yang akan berefek pada pankreas juga.
2.      Faktor lingkungan, Kurangnya pengawasan dari anggota keluarga terkait pola makan dan pola hidup yang sehat.
f.       Hipertensi
1.      Faktor perilaku
«  Konsumsi makanan tinggi garam
«  Konsumsi makanan berlemak
«   Kebiasaan merokok, Nikotin menyebabkan peningkatan tekanan darah karena nikotin akan diserap oleh pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan akan diedarkan oleh pembuluh darah hingga ke otak. Otak kemudian akan melepas efinefrin yang akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung bekerja lebih berat sehingga tekanan menjadi tinggi.
«  Stress, Beban pekerjaan cenderung meningkatkan aktifitas saraf simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah secara tidak menentu.
«  kurang olahraga, Olahraga isotonik dan teratur menetralkan tekanan darah perifer dan sebaliknya kurang olahraga akan meningkatkan kemungkinan timbulnya tekanan darah tinggi.
«  konsumsi minuman beralkohol, Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah ataupun sampai merusak pembuluh darah.
2.      Faktor lingkungan
Kurangnya pengawasan dari anggota keluarga terkait pola makan dan pola hidup yang sehat.
diare
                                                           dermatitis
ISPA  

Health problem
 
penyakit gigi
diabetes


Sosial problem :
Kurangnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
 
hipertensi
                                                                                                                                                                                                                                                                             
                                               
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     

Inviromental problem
 
                                                                             

                                            lingkungan yg kurang bersih
                                            polusi udara(berdebu)
                                            air yang kurang bersih
                                                  kurangnya pengawasan keluarga
Gambar 1. Skema diagnosis epidemiologi
Berdasarakan skema diatas yang menjadi masalah sosial adalah kurangnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat sehingga timbulnya berbagai penyakit kurang dapat dicegah.




masalah
ISPA
dermatitis
p. gigi
DM
hipertensi
diare
horizontal
ISPA

-
+
-
-
-
1
dermatitis


+
+
+
+
4
p. gigi



-
-
-
0
DM




-
+
1
hipertensi





+
1
Diare






0
Total vertikal

0

1

0

2

3

2


Total horizontal

1

4

0

1

1

0

Total
1
5
0
3
4
2

prioritas
V
I
VI
III
II
IV

B.     Prioritas masalah berdasarkan teori Hanlon

Keterangan : jika masalah pada kolom kiri lebih penting dari diatasnya maka diberitanda  (+) pada kotaknya, dan bila kalah penting diberi tanda (-), yang dikerjakan hanya disebelah kanan dari garis diagonal.

Berdasarkan penskoringan melalai teori hanlon kualitatif diatas, yang menjadi prioritas masalah adalah penyakit dermatitis. Penyakit ini dijadikan sebagai prioritas karena ditemukannya Kejadian Luar Biasa (KLB) di panti asuahan hamdan, kelurahan sendangmulyo yang merupakan salah satu wilayah kerja dari puskesmas kedungmundu.






BAB III
Diagnosis Perilaku Dan Lingkungan

Pada bab ini akan dibahas penyebab terjadinya penyakit yang menjadi prioritas masalah dari bab sebelumnya yaitu penyakit dermatititis dan akan dilihat dari penyebab perilaku maupun lingkungan.
a. Penyebab perilaku                           : PHBS yang kurang terkait penyakit dermatitis.
non perilaku                                        : air yang kurang bersih dan lingkungan tempat tinggal yang kotor dan berdebu.
b. preventive behavior                         : meningkatkan Prilaku hidup bersih dan sehat
treatment behavior                              : jika terjadi dermatitis langsung di beri obat (salep)
c. importance perilaku                         : kurang memperhatikan PHBS dalam kehidupan sehari-   hari.

Tabel 3. Changeability Perilaku (dapat dirubah)
Health behavior
relevance
Social aproval
advantages
complexity
Visibilityor trialbility
Competibility with value
Observability
Jarang mandi
+
+
+
+
+
+
+
Jarang membersihkan tempat tidur
+
+
+
-
+
+
+
Tidak menaruh pakaian pada tempatnya (penempatan yang sembarangan)

+
+
+
-
+
+
+
Setelah bermain kotor tidak langsung mandi
+
+
+
-
-
+
+
Keterangan      : pemberian tanda (+) apabila perilaku mudah diubah
: pemberian tanda (-) apabila perilaku sulit diubah

A.    Diagnosis Perilaku

More important
Less important
More changeable
·         Jarang mandi
·         Membersihakan tempat tidur
·         Tidak menaruh pakaian pada tempatnya (penempatan yang sembarangan)
-
Less changeable
Setelah bermain kotor-kotoran tidak langsung mandi
-

Berdasarkan tabel diatas yang menjadi target perilaku yaitu perilaku yang penting dan mudah diubah, yaitu perilaku jarang mandi, membersihakan tempat tidur, tidak menaruh pakaian pada tempatnya.

B.     Diagnosis Lingkungan

More important
Less important
More changeable
·         Lingkungan yang kotor dan berdebu
·         Air yang tidak bersih
-
Less changeable
-
-

Berdasarkan tabel diatas yang menjadi target lingkungan yaitu penyebab dari lingkungan  yang penting dan mudah diubah, yaitu lingkungan yang kotor dan berdebu dan air yang tidak bersih

Tujuan perilaku
  Who                : anak- anak panti asuhan hamdan
  What               : PHBS yang kurang
  How much      :seluruh anak panti yang berjumlah 55 anak.
  When               : setelah penyuluhan
  Where              :dukuh gendong RT.02.RW.08 kelurahan sendang mulyo                                         kecamatan tembalang,semarang
Setelah dilakukan penyuluhan pada seluruh anak-anak panti asuhan hamdan dukuh gendong RT.02.RW.08 kelurahan sendang mulyo kecamatan tembalang semarang, di harapakan anak-anak membiasakan diri untuk  selalu hidup bersih dan sehat sehingga terhindar dari berbagai penyakit khususnya penyakit dermatitis..



















BAB IV
Dagnosis Pendidikan Dan Organisasi
A.     Predisposing factor
Yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, persepsi, tradisi dan sebagainya. Perilaku sesorang tentang kesehatan ditentukan dan dibentuk oleh pengetahuan yang diterima. Kemudian timbul persepsi dari individu dan memunculkan sikap, keyakinan dan persepsi yang dapat memotivasi dan mewujudkan keinginan menjadi suatu perbuatan.
            Penguatan konsep mulai dari tahu menjadi mau dan mampu akan terlaksana apabila ada faktor eksternal yang turut mempengaruhi situasi di luar diri individu. Persepsi untuk proses perubahan perilaku menjadi perilaku hidup bersih dan sehat adalah penilaian gagasan yang diperkenalkan kepada individu dan diharapkan untuk diterima dan diproses oleh individu tersebut sehingga memunculkan sikap individu menerima dan memformulasikan ide tersebut menurut versi dirinya sendiri.
*      Pengetahuan                      : pengetahuan anak-anak panti asuhan hamdan tentang PHBS terutama yang terkait pencegahan dermatitis masih sangat minim.
*      Sikap                                 : anak-anak terkesan tidak mau tahu tentang pentingnya  PHBS terutama yang terkait dengan pencegahan dermatitis.
*      Persepsi                             : anak-anak panti asuhan hamdan menganggap bahwa penyakit  kulit (dermatitis) itu sudah hal yang biasa
B.     Reinforcing factors (penguat)
Adalah faktor-faktor yang mendorong dan memperkuat terjadinya perilaku. Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang rendah pada anak-anak panti semakin diperparah akibat kurangnya pengawasan dari pihak pengelola panti asuhan hamdan.
C.      Enabling factor (pemungkin/pendorong)
Yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan.
*      Kurang tersedianya air  bersih
*      Kamar mandi yang tidak memadai
*      Jumlah kamar  yang tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah anak panti asuhan hamdan.

BAB V
Diagnosis Administrasi dan Kebijakan
A.    Diagnosis administrasi dan kebijakan puskesmas
v  Sumber Daya Puskesmas
·         Dokter Umum             : 5 Orang ( Termasuk Kepala Puskesmas )
  Dokter gigi                  : 2 Orang
   KA TU                       : 1 Orang
  Surveilens Epidemiologi : 1 Orang
  Promkes                      : 1 Orang
  Bidan                          : 6 Orang
  Perawat Umum           : 7 Orang
  Petugas Gizi                : 1 Orang
  Analis                          : 2 Orang
  Asisten apoteker         : 2 Orang
  Perawat gigi                : 2 Orang
  Hygiene sanitasi          : 1 Orang
  TU                               : 5 Orang
  Wiyata Bakti               : 1 Orang
v Sumber dana
Puskesmas kedungmundu mendapatkan dana dari :
   APBD II
  Jamkesmas /BOK
  Askes
v Kebijakan yang dilakukan puskesmas terkait masalah penyakit dermatitis yaitu melalui:
  program penyuluhan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
  Pengobatan
B.     Diagnosis administrasi dan kebijakan panti asuhan hamdan
v Pendanaan: sumber dana utama  diperoleh dari pemilik panti sendiri.
v Belum adanya kebijakan dan peraturan secara tegas dari pihak pengelola panti asuhan  untuk membiasakan PHBS dalam kehidupan sehari-hari
v Belum adanya fasilitas kamar  maupun kamar mandi yang memadai

Bab VI
Plan Of Action (Poa) Dan Rencana Evaluasi

Alur perencanaan :
1.    Penetapan Tujuan
2.    Merumuskan keadaan saat ini
3.    Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
4.    Membuat POA
1.                  Penetapan Tujuan
Di dalam menetapkan tujuan sebelumnya di tetapkan terlebih dahulu skala prioritas, melalui skoring atas beberapa permasalahan yang ada di puskesmas kedung mundu dan panti asuhan hamdan (seperti yang dijelaskan pada bagian diagnosa epidemiologi).
*      Tujuan program
menurunkan angka kesakitan akibat penyakit dermatitis menurun sebesar 75%.
*      Tujuan perilaku
o   Who                : anak- anak panti asuhan hamdan
o   What               : PHBS yang kurang
o   How much      : seluruh anak panti yang berjumlah 55 anak.
o   When               : setelah penyuluhan
o   Where              : dukuh gendong RT.02.RW.08                                                                       kelurahan sendang mulyo kecamatan tembalang,semarang
*      Tujuan pendidikan
Setelah dilakukan penyuluhan pada seluruh anak-anak panti asuhan hamdan dukuh gendong RT.02.RW.08 kelurahan sendang mulyo kecamatan tembalang semarang, di harapakan anak-anak membiasakan diri untuk  selalu hidup bersih dan sehat sehingga terhindar dari berbagai penyakit khususnya penyakit dermatitis.

2.                  Merumuskan keadaan saat ini
Analisa situasi organisasional
Man                 : kurangnya tenaga kesehatan di puskesmas
Money             : dana terbatas
Material           : kurangnya fasilitas kesehatan di dalam puskesmas
Method           : kurang di adakan penyuluhan keterkait masalah kesehatan yang ada


3.                  Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Analisa SWOT
a.       Strength
      Biaya pengobatan terjangkau
      Lokasi strategis
b.      Weakness
      Fasilitas kesehatan kurang
      Tenaga kesehatan terbatas
      Dana terbatas
      Kurangnya keramahan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan
c.       Opportunity
Deras nya arus informasi (televisi dan media cetak) yang secara tidak langsung dapat membantu program kesehatan
d.      Treat
      Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap  bahaya suatu penyakit
      Maraknya pengobatan-pengobatan tradisional yang menjadi pilihan utama masyarakat  untuk berobat

4.                  Plan of action
no
Program
Kegiatan
Sasaran (populasi)
Target kuantitatif
lokasi
biaya
penanggungjawab
Pelaksana
waktu
Keterangan
1









P2M








Penyuluhan tentang PHBS  terutama yang terkait pencegahan penyakit dermatitis.
Seluruh masyarakat kecamatan tembalang


85%  masyarakat memahami PHBS



Lapangan  umum setiap kelurahan



5.000.000







Kepala puskesmas dan kepala program P2M kedung mundu
Staf P2M








Dari  bulan januari - februari 2013






-









2
P2M
Gotong royong

Seluruh masyarakat

95%  lingkungan bersih

Lingkungan sekitar tempat tinggal warga


1.000.0000

Kepala puskes, kepala program P2M dan kesling


Staf P2M dan Kesling

Dari bulan maret- april 2013

-
3
P2M

Pengobatan gratis pada penderita dermatitis

Seluruh masyarakat kecamatan kedung mundu.

85%  angka kesakitan akibat dermatitis menurun

Lapangan  kelurahan sambiroto

2.000.000

Kepala puskesmas dan kepala program P2M kedung mundu

Staf  puskesmas

bulan januari 2013

-
4
P2M
Penyuluhan tentang PHBS terkait penyakit dermatitis pada anak panti asuhan hamdan

Anak-anak panti asuhan hamdan

75% mampu mempraktekkan PHBS (personal hygiene) dalam kehidupan sehari-hari

Panti asuhan hamdan berlokasi di dukuh gendong RT.02.RW. 08 kelurahan sendang mulyo kecamatan tembalang semarang

300.000

Seluruh anggota kelompok dan pengelola panti asuhan

Pelaksaan penyuluhan dimulai dari pembukaan, pemberian materi, kuis , hiburan, penutup, pembagian jedah
      Moderator: novi
      Pemberi materi : siska
      kuis : ishak dan hana
      Konsumsi: seluruh anggota kelompok

Tgl 19 des 2013 pukul 16.00- selesai

-
Rencana Evaluasi
a.       Penyuluhan PHBS pada masyarakat kecamatan tembalang :
Evaluasi akan dilakukan pada bulan maret 2013 dan setiap 3 bulan untuk bulan-bulan berikutnya.
b.      Gotong royong pada lingkungan tempat tinggal warga kecamatan tembalang :
Evaluasi akan dilakukan pada bulan mei 2013 dan setiap bulan untuk bulan-bulan berikutnya
c.       Pengobatan gratis penyakit dermatitis:
            Evaluasi akan dilakukan pada bulan februari  2013 dan bulan-bulan berikutnya
d.      Penyuluhan PHBS terkait penyakit dermatitis pada anak panti hamdan:
            Evaluasi akan dilakukan pada bulan februari 20

BAB VII
Laporan Pelaksanaan Kegiatan PKM


A.    Judul  
Penyuluhan PHBS terkait penyakit dermatitis di panti asuhan hamdan Panti asuhan hamdan berlokasi di dukuh gendong RT.02.RW. 08 kelurahan sendang mulyo kecamatan tembalang semarang
B.     Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada seluruh anak-anak panti asuhan hamdan dukuh gendong RT.02.RW.08 kelurahan sendang mulyo kecamatan tembalang semarang, di harapakan anak-anak membiasakan diri untuk  selalu hidup bersih dan sehat sehingga terhindar dari berbagai penyakit khususnya penyakit dermatitis.
C.     Sasaran                       
Seluruh anak-anak panti asuhan hamdan
No
TIK

Pokok bahasan
Aktivitas
Metode
Media
Waktu
1
Menjelaskan langkah-langkah mandi yang benar
Langkah-langkah mandi yang benar
Penyuluh menjelaskan langkah mandi yang benar dan sesekali berinteraksi dengan peserta penyuluhan
Ceramah
Poster dan hand out materi penyuluhan
10 menit
2
Menjelaskan cara membersihkan temapat tinggal dan lingkungan sekitarnya
Cara membersihkan temapat tinggal dan lingkungan sekitarnya
Pelatih menjelaskan cara membersihkan tempat tinggal dan lingkungan sekitarnya seperti kegiatan menyapu rumah, membersihkan kamar sendiri, bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal, dll
Ceramah
Poster dan hand out materi penyuluhan
15 menit
3.
Menjelaskan langkah-langkah mencuci tangan
Manfaat mencuci tangan
Penyuluh menjelaskan urutan mencuci tangan yang benar dan menjelaskan manfaat dari cuci tangan dan meminta peserta penyuluhan ikut memperagakan setiap langkahnya
Ceramah
Poster dan hand out materi penyuluhan
10 menit
4.
Menjelaskan tentang pengertian dan penyebab penyakit kulit (dermatitis)
Pengertian dan penyebab penyakit kulit (dermatitis)
Penyuluh menjelaskan serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana kepada peserta penyuluhan
Ceramah
Poster dan hand out materi penyuluhan
10 menit
5.
Menjelaskan cara pencegahan dan pengobatan penyakit deramatitis
Pencegahan dan pengobatan penyakit dermatitis
Penyuluh menjelaskan serta sesekali berinteraksi dengan para peserta penyuluhan
Ceramah
Poster dan hand out materi penyuluhan
10    enit

D.    kegiatan
Acara
Aktivitas
Pembukaan
Moderator membuka acara dengan memperkenalkan anggota kelompok penyuluh, penyampaian tujuan penyuluhan dan susunan acara
Kata Sambutan dari pemilik/pengelola panti
Bapak pemilik panti memberikan kata sambutan pertama
Kata sambutan dari perwakilan udinus
Kata sambutan diwakilkan oleh salah satu anggota kelompok pemberi penyuluhan
Presentasi
Penyuluh memnjelaskan materi penyuluhan dengan menggunakan media poster dan hand out materi.
Kuis
Pemberian pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang telah diberikan dan memberiakn award bagi peserta yang menjawab pertanyaan.
Hiburan dan pembagian jedah
Pengadaan acara hiburan seperti permainan sederhana dan bernyanyi
Evaluasi
Penyuluh memilih beberapa peserta secara acak untuk menjelaskan kembali materi penyuluhan yang telah diberi sehingga semakin diingat dan dipahami peserta lainnya
Penutup
Acara ditutup dengan doa dari moderator




BAB VIII
Laporan Evaluasi Kegiatan PKM

1.      Input
*      Kehadiran                   : anak-anak panti yang mengikuti penyuluhan sebanyak 30  orang.
*      Media penyuluhan      : menggunakan poster dan hand out materi penyuluhan
*      Tempat penyuluhan     : Aula panti asuhan hamdan
*      Metode penyuluhan    : Presentasi dengan menggunakan poster dan hand out materi penyuluhan, dimana presentan menjelaskan materi dan berinteraksi dengan peserta penyuluhan. Setelah materi selesai dipresentasikan diadakan kuis terkait materi penyuluhan yang telah diberikan.

2.      Proses
*      Penyuluhan berlangsung aman terkendali
*      moderator membuka acara dengan perkenalan, tujuan penyuluhan, susunan acara.
*      Kata sambutan dari pemilik sekaligus pengelola panti dan kata sambutan dari perwakilan penyuluh
*      Presentasi dan sesekali berinteraksi dengan peserta penyuluhan
*      Kuis, berupa pemberian pertanyaan seputar materi yang telah diberikan dan peserta sangat antusias dalam menjawab.
*      Hiburan dan pembagian jedah

3.      Output
Adanya kesadaran akan pentingnya PHBS terutama yang terkait dengan penyakit dermatitis dan perubahan perilaku untuk hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

4.      outcome
            Angka kesakitan akibat dermatitis berkurang sebesar 75 %

Tidak ada komentar:

Posting Komentar